Madiun, - Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengapresiasi terhadap langkah Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan jajaran TNI AD yang telah terjun terlibat dalam upaya penanganan masalah stunting.
“Energi yang dipancarkan oleh bapak Kasad begitu sangat luar biasa. Karena setelah diangkatnya bapak Kasad sebagai bapak asuh anak stunting dan diikuti oleh seluruh jajaran di bawahnya, maka dengan berbondong-bondong para kepala daerah terinspirasi minta diangkat juga menjadi bapak asuh anak stunting di daerahnya”, kata Hasto dalam sambutannya pada acara pelatihan teknis percepatan penurunan stunting bagi tim fasilitator Kodim tahun 2022 yang diselenggarakan melalui Vicon, Rabu (7/12/2022).
Sementara itu, dalam sambutannya, Kasad Jenderal Dudung menjelaskan terkait kegiatan yang diselenggarakan tersebut. “Pelatihan teknis percepatan penurunan stunting bagi tim fasilitator ini adalah merupakan kolaborasi antara TNI dan BKKBN, serta masyarakat di 12 provinsi dalam wilayah 11 Kodam, ” ujarnya.
Dirinya mengatakan bahwa, stunting merupakan masalah serius dan sangat berbahaya, karena dapat mengganggu pertumbuhan anak yang disebabkan faktor kekurangan gizi dalam waktu yang cukup panjang.
Baca juga:
Lepas Sambut Pangdivif 2 Kostrad
|
Lebih lanjut, Kasad pun mengungkapkan perintah Presiden Joko Widodo kepada dirinya untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai permasalahan.
“Dari awal, sesuai perintah bapak Presiden, saya diperintahkan untuk membantu pemerintah daerah. Menindaklanjuti perintah tersebut, maka saya sampaikan dalam 7 Perintah Harian Kasad, bahwa TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat dan menjadi solusi, ” bebernya.
Mengenai penanganan masalah stunting, Kasad juga mengapresiasi seluruh jajarannya yang telah mampu bergerak cepat dalam penanganannya.
“Saya apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh prajurit jajaran TNI AD di wilayah, khususnya para Babinsa-Babinsa yang bergerak begitu cepat untuk membantu BKKBN dalam penanganan stunting, ” katanya.
Bahkan dirinya menilai, para prajuritnya itu tidak hanya melakukan pendampingan secara profesional, namun juga telah terjadi kolaborasi yang sangat baik antara BKKBN dan TNI AD, khususnya di Kodam, Korem, Kodim dan sampai ke tingkat Babinsa.
Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Deni Rejeki yang mengikuti acara pelatihan teknis tersebut dari Rupat Merak Makorem menegaskan komitmen satuan di seluruh jajarannya dalam penanganan masalah stunting.
“Seperti perintah dari bapak Kasad, penanganan masalah stunting ini merupakan salah satu prioritas utama kami untuk membantu mengatasi setiap kesulitan masyarakat, ” terangnya ditemui usai mengikuti Vicon.
Danrem pun berharap, dengan kerja keras para prajuritnya yang terus berkolaborasi dengan BKKBN dan pemerintah daerah akan dapat menekan angka stunting di 11 kota dan kabupaten di seluruh jajarannya.